Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

Rain

Hari ini hujan, hampir setiap hari. Dia datang sudah dari bulan oktober mungkin sampai april. Kebiasaannya menyembunyikan luka. Oh.. bukan luka, tapi buah luka. Hari ini aku menunggunya di bawah pohon. Di atas pohon itu sudah di pasang genteng buatan dari plastik, mungkin sebagian orang mengerti hujan tak akan berhenti walau salah satu orang basah dibuatnya. "Hai.. sudah lama menunggu?" Tanya seorang pria yang datang. dia basah kuyup, Namun wajah tampan itu tak bisa tertutup oleh air hujan. "barusan juga aku menunggu" jawabku tersenyum kecil. Aku sudah mengenal pria ini dari kecil. Kita sudah terpisah terlalu lama hingga satu tempat mempertemukan kita. Iya.. di tempat aku menunggunya ini adalah tempat pertama kita bertemu. Hujan tak henti, dia mengerti saat ada dua orang saling menjaga jarak. Dia terlalu dingin untuk saling menjauh. Pria itu mendekat dan duduk tak jauh dari tempatku duduk. Senyumnya selalu membuat jantungku berdegup kencang. "Aku harap ini buk

10 Hal bersamamu

Hari ini aku berharap masih bisa melihat senyumnya. Aku menganggap diriku tak berguna saat aku tak bisa mengabulkan permintaannya.. sebelum dia pergi. *** Aku coba membuka diary yang aku temukan di tasnya kemarin. "Cita-cita buat hatiku" 1. Menonton " The woman in black " bersamanya 2. ke taman 3. Makam mama 4. melihat bintang 5. Dinner 6. Hunting 7. Ke pantai 8. Ke air terjun 9. Natal bersama di gereja 10. Aku sangat berharap Engkau berikan cukup waktu untuk melakukan hal itu Tuhan... Akuerasa takut jika esok aku tak bisa memeluknya, merasakan aroma tubuhnya, senyum yang hangat itu... Tuhan.. aku sayang dia 1. Menonton "the woman in black" bersama. "Sayang, nanti jam 12 aku jemput kamu, kita akan nonton" kataku.. ku dengar suara yang semangat "bener?" Tanyanya memastikan. Wajah wanita itu berseri... aku selalu bangga diri saat bisa mengukir senyumnya. Permohonan ke 2,3,4,5,6,7,8 satu minggu ku coba selesaikan. Aku melih

Live One More Time

♪The virgin-cinta terlarang♪ Tuhan berikan aku hidup Satu kali lagi hanya untuk bersamanya~ Dulu aku menganggap lagu itu biasa saja. Perlahan semua itu menjadi di luar pikiranku. Mata polos itu, rambut jabrik ala abg itu, tak sadar menghantui pikiranku. Kadang aku tak bisa mencerna mengapa wajahnya selalu bergelanyut terbang kian kemari di otakku. Detak jantung yang mendadak cepat saat aku berpapasan dengannya. "Apa yang aku pikirkan?!!" Sesekali memukul pelan kepalaku, mencoba sadar dari halusinasi cinta. Aku mencoba sesadar-sadarnya. Namun aku memang lebih dari sadar saat aku bilang "kau mulai mencuri senyumku". "Heh, kamu tuh udah 29 tahun dan dia? Berapa tahun coba?" Seorang teman mencoba menyadarkanku. "Aku tau.. aku tau" kataku sadar. Selalu ada suara dari hati, mungkin itu mulut hatiku.. atau mulut pikiranku "hilangkan dia dari pikiranmu". *** "Selamat siang" salamku saat memasuki kelas. "Siang bu" sahut

Malaikat dunia

Setiap pagi, seperti biasa. Suara merdunya selalu ku dengar memanggil, kali ini dia ingin aku tak terlambat menempa ilmu di gedung yang banyak berkumpul para siswa siswi. Suaranya terdengar lagi jika aku tak segera beranjak dari tempat berkumpulnya kapuk ini. "Iya mama" sahutku setelah ketokan pintu berkali-kali yang ku dengar. Aku sempat berfikir "untuk apa dan diberi apa dia, hingga mau memelihara anak manusia yang terkadang mengukir airmatanya?" namun pertanyaan hati itu disanggah dengan kulihatnya tulisan yang mengatakan "Ibu adalah wali dari Tuhan". Mungkin Tuhan sangat sengaja mengirim malaikat suci itu. Dia selalu menjagaku, meski dengan omelan. aku selalu sadar "dia menyayangiku". Dia selalu mengawatirkanku, meski dengan cubitan di perut yang kadang membuat mulut berteriak. Aku selalu disadarkan kalau dia sangat menyayangiku. Aku diingatkan dengan album foto enam belas tahun silam. Dia memangkuku dengan senyuman yang mekar. Wajahnya teta

Siapakah dia?

Malam itu terasa hangat. Aku selalu menikmati setiap mimpiku yang datang. Aku selalu merasakan dan melihat perasaan yang sama, orang yang sama. Mimpi itu seperti nyata. Dia selalu menghampiriku. "Aku minta, aku mohon kamu berikan aku kesempatan yang kedua" kata lelaki yang sedari tadi memegang erat kedua tanganku. Wajahnya tampak lebam... Tapi hatiku tampak berat. Dia adalah orang yang aku sayangi... dulu.. sebelum dia menghianati hubungan kita. Sudah dua tahun aku menjalaninya dan akhirnya hanya memetik buah perselingkuhan dan terpaksa harus melepasnya. Seseorang pria yang lain menghampiriku, dia menepis tangan laki-laki itu dan menarikku menjauh dan lebih jauh. "Apa kau akan kembali kepada dia yang selalu melukis air matamu?" Tanya pria itu sedikit membentakku. Aku seakan mengenalnya, tapi aku tak tau siapa dia. Aku hanya diam. Dia langsung melukku. Dia seakan selalu tahu yang aku rasakan. Dia melepas pelukkannya dan menatapku lekat, semakin dekat dan mendekat..