Masih teringat jelas jalan cerita tiap malam yang aku tempuh. Semua itu terlihat mimpi tapi seperti nyata. Entah apa yang lain dari mimpi yang lainnya.
Malam ini kelabu bagiku..
Setiap saat itulah dia datang di bunga-bunga lelapku. Hampir satu minggu ini dia memberikan warna yang lain dari dunianya yang belum bisa diterima dengan akal sehat. Aku selalu menganggapnya bunga tidur, tapi saat aku tidur.. Itu seperti nyata. Wajahnya, senyumnya bahkan saat dia menggandengku. "Ah.. Jika dia nyata pasti dia bukan manusia" kata temanku saat beberapa kali mendengar ceritaku. Ada pula yang bilang "itu malaikatmu yang dikirim Tuhan untuk buat kamu bahagia di alam bawah sadarmu" keningku sedikit mengerut. "ini bukan di negeri dongeng! Ini di dunia nyata.. Dia mungkin memang hanya bunga tidurku saja" sangkalku.
Saat berada didunia nyataku, wajahnya pun tidak aku ingat. Bahkan aku tidak tahu namanya. Tapi saat disana, aku seakan sangat mengenal dia.. Dan itu selalu terjadi 5 tahun lebih. Semu tapi terlihat nyata.
"Siapapun kamu, dari manapun kamu.. Aku selalu menghargaimu sebagai orang yang sudah membuatku nyaman dan bahagia walaupun dimimpi. Dan jika Tuhan mengijinkan kita bertemu, entah itu kau sebagai manusia atau apa. Mungkin aku sangat bahagia.." penaku mulai menari diatas kertas putih sesuai isi hatiku.
***
Malam itu, entah kenapa aku mulai menyadari aku sendiri.. Air mata yang tidak bisa kubendung mulai keluar dari lubang mataku. Terisak pelan saat aku sadari manusia dibumi selalu mengecewakanku. Aku terlelap lagi....
-Malam itu aku seperti berada di suatu desa. Aku memasuki rumah yang tidak terasa asing buatku. Aku melihat senyum itu lagi.. Dia menghampiriku "kamu kenapa?" tanyanya menggandeng tanganku. Tangannya terasa begitu hangat. Seakan dia tahu apa yang aku rasakan dia langsung memelukku.. Dan saat pelukkan itu lepas, tiba-tiba aku berada disuatu taman. Entah siapa yang membawaku dan kenapa aku bisa berada disitu.. Itu tidak membawa pikiranku terlalu jauh saat itu.. Aku hanya menatap mata seseorang yang sudah membuat hatiku damai-
Aku melewati malam itu seperti dijagai dan diperhatikan. Begitu nyatanya keadaan itu, sampai aku lupa bahwa dia maya. Tapi anehnya, bahagia dan damai yang dia berikan masih terasa disetiap hari-hariku didunia nyata.
Aku berada didunia dan dia disela lelapku. Itu dua hal yang sangat berbeda. "Aku seperti berada didunia dongeng saat aku terlelap dan saat kau ada disana, begitu maya tapi nyata" entah apa yang ada difikiranku. Aku seperti orang konyol yang selalu memikirkan bunga tidur saja.
"mungkin saat aku bertemu denganmu, aku sudah mengenalmu walaupun aku tidak pernah melihatmu didunia nyata. Entah apa yang aku rasakan sekarang.. Aku menganggapmu sebagai pangeran mimpi yang selalu datang di malam lelapku dan mengembalikan senyumku.." ah aku tak mau terlalu larut. Aku harus sadar dia itu memang maya. Itu semua tidah bisa dipungkiri.. Dan andaipun dia ada didunia, dia mungkin tidak mengenaliku. Mungkin.
Komentar
Posting Komentar